KONSEP DASAR BELAJAR DAN MENGAJAR
A.
Kosep
Dasar Belajar
1.
Pengertian
Belajar
Banyak
pengertian belajar telah dikemukakan oleh para ahli , salah satunya diantaranya menurut Gagne (1954, dalam,
Taufik,M 2013) Bahwa belajar adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah
perilakunya sebagai akibat pengalaman ( Ratna Wilis.D, 1996 ) Dari pengertian
belajar tersebut , terdapat tiga atribut pokok ( ciri utama ) belajar yaitu ;
proses , perubahan perilaku dan pengalaman .
1.
Proses
Belajar
adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. sesorang
dikatan belajar bila pikiran dan perasaannya aktif . Aktifitas itu sendiri
tidak dapat diamati orang lain , akan tetapi terasa oleh yang bersangkutan (
orang yang sedang belajar itu ).
2. Perubahan Perilaku
Hasil
belajar berupa perubahan perilaku atau tingkah laku . seseorang yang belajar
akan berubah atau bertambah perilakunya , baik yang berupa pengetahuan ,
keterampilan , atau penguasaan nilai – nilai (sikap). Menurut para ahli psikologi
tidak semua perubahan perilaku dapat digolongkan kedalam hasil belajar .
3. Pengalaman
Belajar
adalah mengalami ; dalam arti belajar terjadi didalam interaksi antar individu
, dengan lingkungan , baik lingkungan fisik maupun lingkungan social .
Lingkungan oembelajaran yang baik
ialah lingkungan yang memicu dan menantang bagi siswa belajar . Guru yang mengajar tanpa menggunakan alat peraga apalagi dikelas rendah kurang memicu siswa
belajar lebih giat .
Belajar
dapat melalui pengalaman langsung maupun pengalaman tidak langsung . Belajar
menlalui pengalaman langsung , siswa belajar dengan melakukan sendiri atau
dengan mengalaminya sendiri . Belajar dengan melalui pengalanman langsung
hasilnya akan lebih baik karena siswa akan lebih memahami, dan lebih menguasai
pelajaran tersebut .
Untuk
memperoleh gambaran tentang pengertian belajar berikut akan dijelaskan pendapat
beberpa ahli :
1.
( Crobanch,1954 dalam, Taufik,M 2013 ). Mengemukakan bahwa “ learning is shown by a change
in behavior as aresult of experience .
2.
( Abin Syamsudin Makmun 2007,dalam,
Taufik,M 2013 ). Dalam buku Pengantar Pendidikan , mengartikan belajar sebagai
suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdsarkan praktik atau
pengalaman tertentu .
3.
Sartin (1973, dalam, Taufik,M 2013 ) Dalam
buku Pengantar Pendidikan, mengarikannya
sebagai “ the process by which a relatively enduring change in behavior accrus
a resul of experience or practice “ belajar merupakan proses perubahan perilaku
yang relative tahan lama sebagai hasil pengalaman .
Dari
pendapat beberapa ahli pendidikan tersebut merupakan proses perubahan yang
dialalmi individu atau perserta didik setelah mendapat pegalaman .
Dalam
proses belajar banyak unsur – unsur atau elemen –elemen yag saling terkait didalamnnya
. dantaranya dijelaskan oleh Cronbach ( M.Surya , 1979 dalam , S.Yusuf ,2007 )
bahwa ada 7 elemen dalam proses belajar :
1.
Tujuan
Perbuatan belajar dimulai , karena ada
tujuan yang ingin dicapai .
Hal
ini mengandumg implikasi bahwa belajar itu akan berlangsung dengan baik , bila
pelajar atau pesert didik menyadari secara jelas tentang tujuan yang akan
dicapainya.
2. Kesiapan
Belajar akan berlangsung secara efisien
, bila anak didik memiliki kesiapan , baik kesiapan ( kematangan ) fisik maupun
mental .
3. Situasi
Situasi dapat diartikan sebagai
keseluruhan objek ( orang , benda , atau
lambang ) atau berbagai kemungkinan yang mempengaruhi tingkah laku individu .
4. Interpretasi
Interpretasi dapat diartikan sebagai
suatu proses pengarahan perhatian kepada kegiatan – kegiatan situasi ,
menghubungkannya dengan pengalaman – pengalaman masa lampau , kemudian
meramalkan meramalkan apa yang dapat
dilakukan dalam situasi tersebut dalam mencapai tujuan .
5.
Respons ( tindakan )
Setelah individu ( peserta didik )
menafsirkan atau menginterpretasikan situasi yang dihadapinya , kemudian memilih
dan melakukan suatu tindakan yang dianggap paling memadai untuk mencapai
tujuannya .
6.
Akibat
Akibat
(konsekuensi ) yang dialami individu setelah melakukan tindakan terhadap
situasi yang dihadapinnya , mungkin berhasil .( mencapai tujuan yang diharapkan
) atau gagal. Jika berhasil , dia akan merasa puas , dan jika gagal dia akan
merasa kecewa.
7.
Reaksi terhadap kegagalan
Terdapat
berbagai kemungkinan perilaku individu terhadap kegagalan yang dialaminya
seperti : mengulang tindaknnya dari awal berdiam diri dan kompensasi .
2.
Manifestasi
Belajar
Dalam
proses belajar setiap individu atau peserta didik pasti mengalami perubahan.
Perwujudan dari perbuatan belajar banyak ragam nya, salah satunya adalah :
a. Kebiasaan
Kebiasaan bisa dipahami
sebagai cara berperilaku seseorang yang bersifat seragam atau tetap. Setelah
mengalami proses belajar seorang siswa maka kebiasaan-kebiasaan nya akan
berubah,namun kebiasaan itu bisa bersifat positif dan negative.
b. Keterampilan
Ketrampilan
merupakan kemampuan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang memerlukan
perhatian khusus dan intelektual yang tinggi. Untuk memperoleh keterampilan
seseorang harus memiliki pengetahuan tentang berbagai hal yang terkait dengan
keterampilan itu ( Syamsul Yusuf,2007, ,dalam, Taufik,M 2013)
c. Pengamatan
Pengamatan artinya proses menerima,menafsirkan, dan memberi arti
rangsangan yang masuk melalui indera-indera seperti mata dan telinga. Berkat
belajar seorang siswa akan dapat mencapai pengamatan yang benar-benar objektif
sebelum mencapai pengertian.
3. Karakteristik Perilaku Belajar
(Abin
Syamsudin Makmun,2007, dalam, Taufik,M 2013) mengidentifikasi beberapa ciri
atau karakteristik perubahan yang merupakan perilaku belajar.
a. Bahwa
Perubahan intensional
Maksudnya
adalah pengalaman atau praktik atau latihan yang dilakukan oleh seorang siswa
itu adalah disengaja dan disadari dilakukannya bukan secara kebetulan.
b. Bahwa
Perubahan itu positif
Perubahan
itu positif artinya sesuai yang diharapkan ( normative ) atau kriteria
keberhasilanbaik dipandang dari siswa maupun segi gurunya.
c. Bahwa
Perubahan itu Efektif
Artinya bahwa perubahan efektif itu
membawa pengaruh dan makna tertentu bagi pelajar itu dan relative tetap dan
setiap saat diperlukan dapat diproduksi dan di pergunakan
4. Bentuk Dasar Aktivitas Belajar
Belajar
merupakan suatu aktivitas yang dilakukan individu maupun kelompok. Wujud
aktivitas belajar itu meliputi beberapa bentuk diantaranya :
1. Mendengarkan,
dari mendengarkan siswa dapat mengenal,membedakan,dan menikmati berbagai suara.
2. Melihat,dari
melihat siswa dapat mengenal warna,bentuk,ukuran,keindahan dari objek yang ia
lihat melalui indra penglihatannya.
3. Mencium,
dari indra penciuman ini siswa dapat membedakan dan mengenal bau dari setiap
objek yang ada dilingkungan nya.
4. Meraba/mencicipi,
melalui proses meraba siswa dapat mengetahui sifat,bentuk,benda. Seperti
kasar,halus,basah,kering,dll. Sedangkan mencicipi, siswa dapat membedakan rasa,
seperti asin,manis,pahit,dll.
5. Menghafal,
dari aktivitas menghafal akan muncul siswa yang daya ingat nya tinggi dan daya
ingat yang rendah. Untuk mempertinggi daya ingat seorang siswa ada banyak
metode yang dilakukan untuk menghafal.
6. Membaca,
membaca adalah aktivitas yang sangat penting dalam belajar, dari membaca siswa
akan banyak mendapatkan berbaga macam pengetahuan. Membaca yaitu melihat serta
memahami isi dari apa yang tertulis,lalu di ucapkan dengan lisan atau hanya
dalam hati.
B.
Konsep
Dasar Mengajar
1.
Pengertian
Mengajar
Secara
umum dipahami bahwa mengajar merupakan proses transformasi pengetahuan kepada
seseorang. Namun secara lengkap akan dilihat beberapa pendapat dari ahli ,
sebagai berikut :
1. (
Arifin,1978,dalam,Taufik,M 2013 ) mendefinisikan mengajar sebagai “ suatu
rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepda murid agar dapat menerima
, menanggapi , menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu .
2. (
Tyason dan Carol 1970, dalam,Taufik,M 2013 ) , mendefinisikan mengajar ialah …. Away
working with sudent … a process of interactions.. the teacher does
something to student ; the student do
something in return. Mengajar ialah sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbale
balik antara siswa dan guru yang sama –sama aktif melakukan kegiatan .
Oemar hamalik
menyimpulkan dari beberapa pendapat tentang makna mengajar dalam 4 hal :
1. Menyampaikan
pegetahuan kepada siswa didik atau murid di sekolah
2. Mengajar
adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan
sekolah
3. Mengajar
adalah usaha mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar
siswa
4. Mengajar
adalah memberikan bimbingan belajar kepada murid
5. Mengajar
adalah kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik sesuai
dngan tututan masyarakat
6. Mengajar
adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat
2.
Pandangan
Pokok Tentang Mengajar
Ada dua pendapat yang berbeda dalam
memandang profesi mengajar . aliran pertama menganggap sebagai “ilmu” sedangkan
aliran kedua memandang mengajar sebagai “seni” .
a. Mengajar
Sebagai Ilmu
Mengajar
merupakan proses kesengajaan dan karenanya guru harus memiliki ilmu yang
berkaitan dengan pengajaran . Dalam arti guru itu harus dibangun dan dibentuk
dan tidak bisa menjadi “guru” begitu saja .
b. Mengajar
Sebagai Seni
Mengajar
sebagai seni dipahami bahwa , mengajar tidak menuntut perlunya ilmu dalam
mengajar .Akan tetapi mengajar merupakan naluri yang sudah ada dan melekat dari
seseorang .
Mengajar
bukan hanya menyampaikan bahan pelajaran pada siswa , tetapi merupakan suatu
proses upaya dalam membimbing dan memfasilitasi siswa supaya dapat belajar
secara efektif dan efisien .
Pada
hakikatnya antara mengajar dan mendidik
itu tidak ada perbedaan yang tegas . Keduanya tak dapat dipisah-pisahkan .
Siapa yang mengajar , ia juga mendidik dan siapa yang hendak mendidik , harus
juga mengajar . Rupanya tidak akan mungkin orang dapat mendidik anak tanpa
mengajar . Setiap perbuatan mendidik selalu dilakukan dengan sadar dan sengaja
, dan mempunyai tujuan tertentu yang baik , demi kepentingan perkembangan diri
pribadi anak didik .
3.
Keterkaitan
antara Pengajaran dengan Pendidikan
Menurut
Umar Tirta Rahaja,2005,dalam,Taufik,M,2013. Beliau membedakan antara pengajaran
dan pendidikan sebagai berikut :
a. Pengajaran
lebih menekankan kepada aspek pengetahuan tentang bidang tertentu, sedangkan pendidikan lebih menekankan pada
pembentukan manusianya/penanaman sikap dan nilai-nilai.
b. Pengajaran
membutuhkan waktu yang relative pendek, sedangkan pendidikan membutuhkan waktu yang lama.
c. Pengajaran
metodenya lebih bersifat rasional,teknis dan praktis, sedangkan pendidikan metodenya lebih bersifat
psikologis dan pendekatan manusiawi.
DAFTAR
PUSTAKA
Anitah,Sri.(2009).Strategi Pembelajaran di
SD.Jakarta:Universitas Terbuka
Purwanto,M Ngalim.(1997).Ilmu Pendidikan Teoritis dan
Praktis.Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Taufik,M.(2013).Pengatar Pendidikan.Bandung: Muhajid
Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar