Jumat, 18 Desember 2015

ESAY DAN KRITIK



                            ESAI DAN KRITIK
      PENGERTIAN ESAI
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan saya dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan.

CIRI-CIRI ESAI :
1)      Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.
2)      Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
3)      Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
4)      Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca.
5)      Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang.
6)      Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.

JENIS-JENIS ESAI :
1)      Esai Deskriptif.
Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.
2)      Esai Tajuk.
Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.
3)      Esai Cukilan Watak.
Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
4)      Esai Pribadi.
hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan Saya adalah saya. “Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.
5)      Esai Reflektif.
Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan.

6)       Esai Kritik.
Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.

 LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT ESAI :
a)      Menentukan tema atau topik
b)      Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas
c)      Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat dan jelas
d)     Menulis tubuh esai; memulai dengan memilah poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya.
e)      Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya, yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis esai tersebut.
f)       Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya. Karena memang tugas penulis esai adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di media massa yang seharusnya (memang) bersikap netral.
g)      Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar pembaca merasa bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah dan sistematis sehingga membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh.

SOAL :
1.      Cermati kutipan cerpen berikut!
           “Dia bibi saya, Bu.” Jelas Teja seperti mengerti kebingungan Ratna.
“Ibu saya menjadi TKW di Arab Saudi sejak saya berusia dua tahun. Sampai sekarang ibu saya tidak pernah pulang, kirimannya pun sudah terhenti sejak enam tahun yang lalu. Ayah tidak pernah berhasil mencari tahu keberadaan ibu.” Jelas Teja. Dengan suara yang semakin bergetar, Teja melanjutkan pembicaraannya.
            “Mungkin ibu tidak betah tinggal dan mengajar disini. Padahal, kami suka belajar dengan ibu. Walaupun susah, kami ingin bisa. Tolong, Bu! Beri kesempatan pada kami untuk bisa belajar dengan ibu lebih lama lagi!” Ucap Teja sambil meneteskan air mata tak kuasa menahan perasaannya.
“Maafkan ibu juga, Ja, tapi…”
“Tapi, Ibu merasa terkekang disini. Disini ibu tidak bisa mewujudkan cita-cita ibu, begitu kan?” Serobot Teja lagi.
            Ratna tak mengira muridnya mempunyai keberanian untuk berbicara seperti itu.

Kalimat esai yang sesuai dengan kutipan cerpen tersebut adalah…
A.    Sebagai cerita yang mengisahkan kehidupan guru yang ditempatkan di pedesaan, cerita ini mampu menampilkan konflik batin sang guru. Bahasa yang digunakan lugas dan jelas.
B.     Sebagai cerita yang mengisahkan kehidupan di desa, cerita ini mengisahkan tentang guru yang ditugaskan di desa. Ia hidup di tengah masyarakat desa yang hidup serba kekurangan.
C.     Tema cerita ini terlalu biasa, yaitu tentang kehidupan didesa yang serba kekurangan. Tentunya dapat dipahami jika di desa serba kekurangan karna tempatnya jauh.
D.    Orang desa memang banyak yang menjadi TKW karena hidup di desa yag serba kekurangan. Jadi, hal ini tidak menarik untuk dijadikan bahan cerita.
E.     Sosok Teja adalah seseorang yang begitu menyayangi gurunya. Karena ibunya mengajar penuh kasih seperti ibunya. Ia sangat kecewa ketika mengetahui bahwa gurunya berniat untuk pindah.

Pembahasan :
Jawabannya adalah E. Karena jawaban ini merujuk pada pengertian esai yang merupakan sudut pandang dari penulisnya.

2.      Bacalah kutipan tersebut dengan saksama!
Antibiotik merupakan subtansi yang dihasilkan organisme hidup yang dalam konsentrasi rendah dapat membunuh organisme lainnya. Secara sederhana, antibiotik adalah obat untuk menanggulangi infeksi bakteri. Antibiotik ini sangat penting karna infeksi bakteri dapat menyerang tubuh mana pun. Apabila infeksi ini menyerang otak, akan menjadi meningitis dan terkena paru-paru akan menjadi bronchitis.

Hal yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah…
A.    Infeksi yang menyerang otak manusia.
B.     Infeksi yang mengenai paru-paru manusia.
C.    Kegunaan antibiotik bagi tubuh manusia.
D.    Infeksi bakteri yang menyerang bagian tubuh tertentu.
E.     Antibiotik yang diproduksi dari tumbuhan tingkat tinggi.

Pembahasan :
Jawabannya adalah C. Karena dari keseluruhan isi dapat disimpulkan bahwa hal yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah kegunaan antibiotik bagi tubuh mnausia.

3.      Bacalah paragraph berikut!
Siapa yang tidak ingin bekerja? Orang tua membiayai anaknya sekolah sampai tingkat tinggi, bahkan kalau mampu hingga profesor doctor. Tujuannya agar dapat bekerja dan mencari nafkah.
Akan tetapi, jika si anak sekolahnya gagal, pasti marah dan kecewa. Bukankah orang tua rela membiayai pendidikan agar anaknya hidup bahagia?

Hal yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah…
A.    Para orang tua menyekolahkan anak mereka agar mudah mendapat pekerjaan.
B.     Orang tua pasti marah dan kecewa jika anaknya tidak masuk sekolah.
C.    Setiap orang tua pasti ingin anaknya bersekolah dan bertitel.
D.    Orang tua rela membiayai pendidikan anaknya semahal apapun.
E.     Salah satu upaya untuk mencapai kebahagiaan dengan bersekolah dan bekerja.

Pembahasan :
Jawabannya adalah C. Karena dalam kutipan esai tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap orang tua ingin anaknya berhasil dan jawaban C terkait kedalamnya.

4.      Perhatikan kutipan esai berikut!
Kesenjangan di Indonesia cenderung naik pada tahun-tahun ini. Kesenjangan ini tampak seperti berikut. Pertama, adanya peningkatan kesenjangan pemilikan lahan sector pertanian. Kedua, adanya kesenjangan akses untuk memasuki aktivitas ekonomi sebagai sumber pendapatan. Di sector pertanian, misalnya, petani kecil sulit untuk mendapatkan kredit. Ketiga, kesenjangan untuk mendapatkan akses pelayanan dasar, seperti pendidikan dan kesehatan.

Hal yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah…
A.    Kesenjangan merupakan salah satu pokok persoalan sosial ekonomi kita akhir-akhir ini.
B.     Petani semakin sulit hidupnya sehingga lahan pertaniannya semakin menipis.
C.     Kesenjangan terjadi antara petani dengan pemerintah Indonesia.
D.    Pendidikan dan kesehatan semakin tidak dapat dijangkau oleh petani Indonesia.
E.     Petani kecil selalu mendapatkan kesulitan untuk memperoleh kredit dari pemerintah.

Pembahasan :
Jawabannya adalah A. Karena dalam uraian tersebut mengungkapkan permasalahan ekonomi di Indonesia sehingga jawaban yang tepat adalah A.

5.      Cermati paragraph esai berikut!
Pada periode awal kepenyairannya, Taufiq Ismail cenderung menekankan citraan visual dalam menggabarkan pengalaman estetik yang dibentuk oleh pengamatannya yang tajam terhadap momen-momen penting peristiwa sejarah. Ia mendayagunakan kekuatan bahasa figurative (majas), puisi yang efektif untuk membangun imajinatif pembaca. Sejak tahun 1970-an hingga periode mutakhir kepenyairannya, sajak-sajak Taufiq cenderung “prosaik naratif”. Ia menggunakan bahasa diskursif yang diselingi dengan permainan kata yang indah dan memikat…






Kalimat simpulan esai sastra yang tepat adalah…
A.    Jelaslah, bahwa pada awal kepenyairannya Taufiq terlibat langsung dengan peristiwa sejarah dan pada periode berikutnya ia terlibat melalui perasaan dan pikirannya.
B.     Jadi, Taufiq menggunakan metode penciptaan puisi yang sama pada dua periode kepenyairannya.
C.     Jadi, secara garis besar perkembangan kepenyairan Taufiq Ismail dapat dibagi kedalam tiga periode.
D.    Jelaslah, bahwa Taufiq Ismail sangat memperhatikan pemakaian bahasa dalam setiap karyanya.
E.     Dengan demikian, jelaslah bahwa bahasa yang digunakan Taufiq Ismail sangat membantu pembaca memahami puisinya sehingga karyanya tergolong komunikatif.

Pembahasan :
Jawabannya adalah E. Karena jawaban E masih berkaitan dengan esai tersebut.












              PENGERTIAN KRITIK

Kritik adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan.
Kritikus modern mencakup kaum profesi atau amatir yang secara teratur memberikan pendapat atau menginterpretasikan seni pentas atau karya lain (seperti karya seniman, ilmuwan, musisi atau aktor) dan, biasanya, menerbitkan pengamatan mereka, sering di jurnal ilmiah. Kaum kritikus banyak jumlahnya di berbagai bidang, termasuk kritikus seni, musik, film, teater atau sandiwara, rumah makan dan penerbitan ilmiah.

FUNGSI KRITIK :
a)       Membina dan mengembangkan sastra. Melalui kritik sastra, kritikus berusaha menunjukkan struktutr sebuah karya sastra, memberikan penilaian, menunjukkan kekuatan dan kelemahannya, serta memberikan alternatif untuk pengembangan karya sastra tersebut.
b)       Pembinaan apresiasi sastra. Para kritikus berusaha membantu para peminat karya sastra memahami sebuah karya sastra. Kritikus berusaha mengungkap daerah-daerah yang lemah yang terdapat dalam karya sastra. Analisis struktur sastra, kmentar dan interprestasi, menjelaskan unsur-unsurnya,serta menunjukan unsur-unsur yang tersirat dan tersurat, akan dapat menuingkatkan apresiasi sastra.
c)       Menunjang dan mengembangkan ilmu sastra. Kritik sastra merupakan wadah analisis karya sastra, analisis struktur cerita, gaya bahasa, dan teknik penceritaan. Hal ini merupakan sumbangan pula untuk para ahli sastra dalam mengembangkan teri sastra. Para pengarang pun dapat belajar melalui kritik sastra dalam memperluas pandangannya, sehingga ciptaannya lebih berkembang. Untuk membuat kritik dan esai terhadap karya sastra, penulis dapat menggunakan dua pendekatan yakni dengan pendekatan deduktif dan pendekatan induktif.

CIRI-CIRI KRITIK :
1.      Kritik berisi tafsiran terhadap suatu karya dengan disertai penjelasan dan alasan.
2.      Dalam kritikan, terdapat sebuah penalaran analisis, interfretasi dan evaluasi.
3.      Kritik merupakan pendapat subjektif dan bersifat pribadi.
4.      Dalam mengkritik tidak hanya berisi kecaman tetapi juga pujian terhadap suatu karya.

PRINSIP-PRINSIP PENULISAN KRITIK :
a)      Kritik bersifat membangun ( Konstruktif).
b)      Merupaka kupasan, pembahasan, ulasan suatu karya.
c)       Kritik tidak bertujuan untuk menjatuhkan atau mendiskritkan sebuah kaya atau penulis.
d)      Tujuan kritik adalah untuk memperkaya khazanah sastra.
e)       Yang dikritik adalah karya orang lain.
f)        Menggunakan bahasa yang lugas yang tidak menimbulkan penafsiran ganda












SOAL :
1.      Cermati kutipan cerpen berikut!
      Yanti berlari keluar sambil membawa biji kopinya yang telah dibungkus. Di belakang rumah dilihatnya kain-kain batik ibu Yanti berserakan. Di pekarangan dilihatnya ibunya menangis memeluk bapaknya yang di perutnya menancap erat pisau yang sedikit demi sedikit mengcurkan darah segar. Yanti kebingungan. Kopi yang ada ditangannya dilembarkannya hingga terjatuh dilantai dan hancur berkeping-keping mengotori kain putihnya yang dengan susah payah dijaganya supaya tidak kotor.
Bapaknya masih bisa tersenyum padanya meski terbaring lemah di kamar tidur. Yanti sendiri mencoba membantu ibunya untuk mempermudah pekerjaan ibunya sebagai pembatik.

Kalimat kritik yang menyatakan kelemahan sesuai kutipan tersebut adalah…
A.    Dilihat dari struktur cerita, bagian itu terasa datang sekonyong-konyong tidak memenuhi logika karena tidak ada alasan mengapa ayah dibunuh.
B.     Bahasa segar, lincah, menjalin, dan bersih, serta terasa puitis dalam imajinasi kopi yang pecah seperti kopi yang bisa diminum ayah.
C.     Penulis dengan manis membayangkan kopi yang pecah adalah dirinya dan ibunya yang ditinggal sang ayah dengan cara yang mengenaskan.
D.    Melihat bahasa yang bersih dan kemampuannya membangun asosiasi dalam cerita, pengarang jelas memiliki bakat menjadi seorang penulis.
E.     Klimaks tidak berfungsi sekedar menimbulkan ketegangan atau memperkuat rasa hari, tetapi juga harus berkaitan dengan peristiwa yang lalu.

Pembahasan :
Jawaban yang benar adalah A. Karena disitu disebutkan bahwa pembaca kurang puas dengan cerita yang disampaikan karena tidak masuk logika dari situ sudah jelas bahwa itu masuk kedalam kalimat kritik.

2.      Cermatilah penggalan cerpen berikut!
Aku memberi selamat kepada kedua pengantin. Merka tersenyum kelihatan agak sungkan.
Monggo, Den Yanto silahkan duduk.”
Aku tertarik pada seorang bocah patah di sebelah Sumarni.
Entah mengapa aku ingin menegurnya. Apakah karna matanya mirip dengan Sri?
Sopo jenenge, cah ayu?” Tanyaku sambil men-jawil pipinya.
“Yanti…,” Jawabnya dengan cukup kenes.
                                                      (Perkawinan, I. Yudhi Sunarto)
Kalimat kritik yang sesuai dengan kutipan cerpen tersebut adalah…
A.    Cerpen “Perkawinan” memiliki cerita yang menarik walaupun bahasanya sangat sederhana, tetapi tetap segar dan komunikatif.
B.     Pembaca cerpen “Perkawinan” dihadapkan pada etika berbahasa yang berlaku di Jawa, terutama penggunaan kata sapaan “Den”
C.     Penggunaan bahasa Jawa dalam cerpen “Perkawinan” agak mengganggu karena tidak semua pembaca memahami makna pilihan katanya.
D.    Cerpen “Perkawinan”, mengisahkan cerita yang kurang menarik karena alur cerita berbelit-belit dan sulit dipahami.
E.     I. Yudhi Sunarto telah sukses merangkai peristiwa menjadi alur yang menarik dalam cerpen “Perkawinan”.


Pembahasan :
Jawabannya adalah D. Karena disitu pembaca menafsirkan alas an mengapa ia tidak menyukai alur ceritanya, terdapat pengecoh dalam option C namun itu lebih merujuk pada kelemahan dari novel tersebut.

3.      Cermatilah penjelasan berikut!
Penyair meletup-letup, jujur dalam mengungkapkan realita kehidupan. Akan tetapi, kejujuran itu pantulan untuk orang lain semata. Seperti dalam puisi MAJOI karya Taufiq Ismail. Jujur saja, apakah pengarang sudah mengumpulkan fakta? Bagaimana kalau kata ganti “aku” menjadi “kita” agar lebih factual.

Kalimat kritik yang sesuai dengan isi penjelasan tersebut adalah…
A.    Tidaklah mudah menciptakan karya sastra bernilai dan bermutu.
B.     Dalam puisi MAJOI, Taufiq Ismail sebaiknya menggunakan kata ganti “kita”.
C.     Seorang penyair memang harus berani mengungkapkan fakta kehidupan.
D.    Ungkapan sindiran dalam sebuah karya puisi dirasakan paling tepat.
E.     Puisi MAJOI satu diantara puisi pemberani untuk mengungkapkan fakta.

Pembahasan :
Jawabannya adalah A. Karena dari jawaban tersebut masih ada keterkaitan dengan ciri esai yang tidak hanya berisi kecaman namun juga pujian terhadap suatu karya.


4.      Bacalah paragraph berikut dengan saksama!
Tiada berapa lama antaranya datanglah dokter yang dipanggil Yusuf. Maria diperiksanya sangat teliti dan akhirnya ia tiada sangsi lagi bahwa Maria mendapat penyakit batuk darah. Sakit malaria yang sangat melemahkan badannya rupanya memberi kesempatan kepada penyakit TBC yang sudah lama dikandungnya dalam badannya untuk memecah keluar. Kepada Yusuf diberi dokter itu nasihat selekas-lekasnya membawa Maria kerumah sakit, supaya di sana dapat diperiksa dan diobati selanjutnya.
                              Layar Terkembang, Sutan Takdir Alisyahbana.
Kalimat kririk yang sesuai dengan kalimat tersebut adalah…
A.    Penyajian kondisi tokoh kurang logis, (Maria) mengidap penyakit TBC yang aru diketahui dalam keadaan parah.
B.     Penyakit malaria pada masa itu, 1920-an, memang merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat mengakibatkan kematian.
C.     Alangkah mulianya dokter yang dipanggil Yusuf mau dating kerumah dan memeriksa Maria dengan teliti.
D.    Penyakit malaria memang selalu mengakibatkan timbulnya penyakit lain karna melemahnya daya tahan tubuh.
E.     Penyakit TBC memang harus diwaspadai terutama pada orang-orang yang pernah terkena malaria tropi

Pembahasan :
Jawabannya adalah A. Karna dalam kutipan novel tersebut pembaca merasa kurang menyatu dengan penyajian sang penulis disertai pula dengan alasan.




5.      Terjadinya berbagai gejolak di masyarakat dewasa ini pada dasarnya merupakan ekspresi dari rasa ketidakpuasan terhadap situasi. Munculnya gelombang protes, demonstrasi, unjuk rasa itu merupakan perujudan nyata. Masyarakat lebih mengedepankan emosi daripada akal yang sehat dan keselarasan penalaran. Jadi, kita harus dapat mencari jalan keluar yang terbaik

Tanggapan yang sesuai dan cocok dengan maksud utama paragaraf tersebut adalah…
A.    Biarkan saja lama kelamaan situasi akan normal kembali.
B.     Mengapa kita harus dipusingkan, yang penting kita dapat makan.
C.    Sebaiknya secepatnya kita harus mencari jalan keluar untuk mengatasi situasi di masyarakat.
D.    Alangkah baiknya kalau setiap anggota masyarakat dapat mengendalikan emosinya.
E.     Masyarakat hendaknya saling menyantuni dan saling mengingatkan.

Pembahasan :
Jawabannya adalah C. Karena sudah jelas option C memang merupakan tanggapan dari masalah yang ada dalam paragraph tersebut.









           DAFTAR PUSTAKA

Revolusi Belajar KODING Konsep Dasar & The King. Bandung: Ganesha Operation.
























Modul
Esai dan Kritik
 







Disusun oleh :
1.   Yuda Gilang Ramadhan
2.   Yunanjar Purwa Desra
3.   Yunita Sintono
4.   Zahrifa Andita Ridha
5.   Ilena Umayanti

SMA Negeri 1 Rangkasbitung
Jl. R.T. Hardiwinangun no.24 Telp. (0252)-201647 Rangkasbitung 42314

1 komentar: