Senin, 30 November 2015

Pengaruh Bahasa Alay Pada Pergaulan Remaja di Indonesia

Please dont Copy and Paste :-)


PENGGUNAAN BAHASA ALAY
 DITENGAH PERGAULAN REMAJA INDONESIA
Zahrifa Andita Ridha
3A-PGSD
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan,UNTIRTA

Abstrak

Fenomena bahasa Alay  sangat dikenal di kalangan remaja, mereka menggunakan bahasa ini dikarenakan dapat dipelajari secara otodidak ada juga yang dipelajarinya melalui media seperti internet. Hal ini dapat memudahkan remaja bergaul dan memperoleh banyak teman. Bahasa Alay juga mereka dapatkan dari teman dan lebih banyak digunakan remaja dibandingkan dengan orangtua dan anak-anak. Akan tetapi, masih banayak remaja jika bergaul dengan teman-temannya lebih sering menggunakan bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa Alay. Disetiap daerah bahasa Alay berbeda-beda dikarenakan bahasa alay dipengaruhi oleh bahasa daerah. Remaja sering menggunakan bahasa alay dalam bentuk tulisan dibandingkan dengan pelafalan yang biasanya mereka gunakan SMS (Short Massage Service). Dengan bahasa Alay beberapa remaja dapat dikenal di kalangan remaja karena eksistensinya. Ini menggambarkan bahwa eksistensi remaja dalam pergaulan dengan bahasa Alay dapat mengembangkan pergaulan mereka. Pembuatan jurnal ini sekedar memberi tahu tentang kondisi pergaulan remaja saat ini yang dikatakan “gaul”Please dont Copy and Paste :-) apabila menggunakan bahasa alay. Negara Indonesia adalah Negara yang memiliki beragam bahasa dan budaya. Namun bahasa Indonesia yang baik dan benar saat ini sudah hampir jarang digunakan oleh sebagian masyarakat Indonesia khususnya remaja-remaja ( 12-20 tahun ) . Semakin berkembangnya zaman, sekarang ini banyak masyarakat yang melupakan bahasa dan budaya Negaranya sendiri, di Indonesia sebagian besar masyarakat telah mengikuti pergaulan yang lebih condong kebarat-baratan. Perkembangan teknologi sekarang ini telah banyak memberi dampak buruk bagi remaja sehingga menyebabkan terjadinya remaja yang menyimpang. Kemajuan teknologi telah merubah pola pikir remaja. Perubahan pemikiran remaja juga disertai dengan perubahan perilaku remaja dalam mengikuti zaman modernisasi. Menghilangkan adat dan tradisi yang baik,lebih mudah men-cap orang tidak baik (menjudge), berkomunikasi dengan bahasa yang kurang dimengerti,kurang sopan berbicara dengan orang yang lebih tua,dan sebagainya. Oleh karena itu sebagai warna Negara Indonesia yang baik hendaknya menjadi warga yang cerdas akan kemajuan serta perkembangan yang ada di dalam pergaulan sehingga bisa memilih yang baik dan tidak baik, khususnya dalam berbahasa.

Pendahuluan

Pada umumnya remaja ingin dianggap keberadaannya di tengah masyarakat atau lingkungan, dengan demikian mereka dapat mengukuhkan keberadaannya dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Dalam hal ini bahasa merupakan cara remaja mengeksiskan diri, akan tetapi banyak dari mereka yang menggunakan bahasa dan hanya mereka yang dapat mengerti atau memahami istilah sekarang Alay dan Gaul. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa perkembangan teknologi semakin tidak dapat dibendung dan budaya asing saat ini sangat berpengaruh dalam kehidupan kita sehari-hari. Terutama dalam kehidupan serta pergaulan remaja. Dengan semakin majunya teknologi dan ditambah dengan pengaruh budaya asing tersebut, maka akan mengubah sikap, perilaku serta kebiasaan mereka. Hal tersebut tidak hanya mengubah gaya hidup, seperti gaya berpakaian, tetapi juga dapat mengubah cara seseorang (remaja) dalam berinteraksi serta berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini berkaitan dengan penggunaan bahasa. Menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar. Sedangkan menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa symbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Seiring berkembangnya zaman, maka muncullah modifikasi bahasa, atau dikenal dengan bahasa Alay. Bahasa merupakan bahasa Please dont Copy and Paste :-) anak-anak remaja gaul yang biasa digunakan sebagai bahasa sandi. Bahasa ini mulai dikenal dan digunakan sekitar tahun 1970-an. Awalnya bahasa ini dikenal sebagai “bahasanya anak jalanan / bahasa preman” karena biasanya digunakan oleh para Prokem (sebutan untuk para preman) sebagai kata sandi yang hanya dimengerti oleh kelompok mereka sendiri. Belakangan bahasa ini menjadi populer dan banyak digunakan salam percakapan sehari-hari. Selain karena sering digunakan oleh para remaja untuk menyampaikan suatu hal secara rahasia (tanpa diketahui guru dan orang tua mereka), juga banyak media (Televisi,  Radio, film, Majalah dan lain-lain) yang menggunakan kata-kata itu, sehingga bahasa gaul menjadi sangat populer. Bahasa Gaul terus berkembang dari masa ke masa. Ada sebagian kata yang diperkenalkan sejak tahun 1970-an dan hingga kini masih sering digunakan. Namun sedikit kata-kata itu sudah tidak dikenal lagi dan berganti dengan istilah lain yang lebih “funky”.


Pembahasan
Pengertian Remaja, Remaja berasal dari kata latin adolescence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional social dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1990) bahwa masa remaja menunjukan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi menyandang status anak-anak. Borring E.G (dalam Hurlock, 1990) mengatakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode atau masa tumbuhnya seseorang dalm masa transisi dari anak-anak ke masa dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Sedangkan Monks (dalam Hurlock, 1990) mernyatakan bahwa masa remaja adalah suatu masa di saat individu berkembang dari pertama kali menujukan tanda-tanda seksual, mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak menjadi dewasa, serta terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh pada keadaan mandiri. Berdasarkan beberapa pengertian Please dont Copy and Paste :-) remaja yang telah dikemukakan para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa remaja adalah individu yang sedang berada pada masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa dan ditandai dengan perkembangan sangat cepat dari aspek fisik, psikis, dan sosial.
Bahasa Alay itu adalah variasi bahasa yang muncul karena adanya komunitas anak-anak remaja/pemuda. Alay adalah singkatan dari “Anak Layangan, Anak Lebay, Anak Layu, atau Anak Kelayapan” yang menghubungkannya dengan “Anak Jarpul” alias Jarang Pulang. Tapi yang paling terkenal adalah Anak Layangan. Dominannnya, istilah ini menggambarkan anak yang menganggap dirinya keren secara gaya busana. Menurut Koentjaraningrat, Alay adalah gejala yang dialami oleh para remaja Indonesia, yang ingin diakui statusnya diantara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, gaya berkomunikasi dan gaya berbusana.
Istilah Alay hadir setelah di facebook semakin marak penggunaan bahasa tulis yang tak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia oleh remaja. Hingga kini belum ada definisi yang pasti tentang istilah ini, namun bahasa ini kerap digunakan untuk menunjuk bahasa tulis. Dalam bahasa Alay bukan bunyi yang dipentingkan, tetapi variasi tulisan yang diutamakan.
Penggunaan bahasa sandi tersebut menjadi masalah jika digunakan dalam komunikasi massa atau dipakai dalam komunikasi secara tertulis. Dalam ilmu bahasa, bahasa Alay termasuk jenis bahasa diakronik. Diakronik adalah bahasa yang dipakai oleh suatu kelompok dalam kurun waktu tertentu. Ia akan akan hanya berkembang dalam kurun tertentu. Perkembangan bahasa diakronik ini, tidak hanya penting dipelajari oleh para ahli bahasa, tetapi juga para ahli sosial dan mungkin juga ahli politik. Sebab, bahasa merupakan sebuah fenomena sosial. Ia hidup dan berkembang karena adanya fenomena sosial tertentu.
Penggunaan Bahasa Alay di Kalangan Remaja, Pada dasarnya ada dua hal utama yang menjadi perhatian remaja, yaitu identitas dan pengakuan. Penulisan bahasa dengan cirri khasnya bisa jadi pembentukan kedua hal di atas. Menurut Lina Meilinawati,Please dont Copy and Paste :-) pengamat bahasa dari Fakultas Sastra Indonesia, Universitas Padjadjaran, ada dua hal alas an utama remaja menggunaka bahasa tulis dengan ciri tersendiri (alay). “Pertama, mereka mengukuhkan diri sebagai kelompok sosial tertentu, yaitu remaja. Yang kedua, ini merupakan sebuah bentuk perlawanan dominasi bahasa baku atau kaidah bahasa yang telah mapan,” jelasnya. Artinya, remaja merasa menciptakan identitasnya dari bahasa yang mereka ciptakan sendiri pula. Remaja sebagai kelompok usia yang sedang mencari identitas diri yang memiliki kekhasan dalam menggunakan bahasa tulis di facebook/SMS. Ada semacam keseragaman gaya yang kemudian menjadi gaya hidup (lifestyle) mereka. Remaja yang masih labil dan gemar meniru, sangat mudah tertular dan memilih menggunakan bahasa ini daripada menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. “Apalagi ada anggapan bahwa bahasa ini adalah bahasa gaul, sehingga orang yang tidak menggunakan/memahaminya akan dianggap ketinggalan jaman/kuno.
Ciri-ciri Bahasa Alay
Bahasa Alay dalam penggunaannya mempunyai ciri-ciri tersendiri terutama dalam segi menulisan. Berikut adalah ciri-ciri dari penulisan bahasa alay:
-          Menggunakan angka untuk menggantikan huruf
Contoh : h3y k4mu 4p4 k4b4rny4 n3ch? Ku4ng3n d3ch
-          Huruf capital yang tidak beraturan
Contoh : kEmaReN GuE Gak sKuUuuL, c0z SAkiiT
-          Menambahkan huruf “x” dan “z” sebagai pengganti huruf “s” atau diganti     dengan huruf “c”
Contoh : kok xmx na gak di balez cih? Duch cowry dech.
-          Menggunakan kalimat aneh yang mengandung makna
Contoh : Kepo artinya Rasa ingin tahu yang berlebihan , Baper artinya Mudah tersinggung,
-          Menggunakan bahasa yang di singkat
Contoh :
·         BTW artinya by the way ( dalam bahasa inggris ) atau dalam bahasa Indonesia ngomong-ngomong
·         OTW artinya On TheWay ( dalam bahasa Inggris )Please dont Copy and Paste :-) atau dalam bahasa Indonesianya berarti sedang dijalan.
·         TTDJ yang berarti hati-hati dijalan
·         Maming artinya Malam Minggu, dan sebagainya.
Manfaat dan Dampak Bahasa Alay, Dampak dari penggunaan bahasa Alay mereka dapat dikenal di kalangan remaja lainnya dan membuat mereka dengan mudah masuk di kalangan yang mereka inginkan kecuali secara resmi. Mereka pun dapat mendekati remaja yang bermasalah dengan membawa mereka mengasah kreativitasnya juga kepercayaan diri. Akan tetapi, penggunaan bahasa Alay akan mempengaruhi penggunaan dan tata bahasa Indonesia yang mereka pelajari di sekolah.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasaan diatas, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan yaitu Bahasa Alay di gunakan sebagian remaja., Remaja mengetahui bahasa Alay dari teman dan masyarakat sekitar, Bahasa Alay sukar dimengerti secara tulisan, akan tetapi sering di gunakan dalam bahasa tulisa SMS (Short Message Service), Remaja menggunakan bahasa Alay hanya untuk pergaulan saja, Dengan bahasa Alay mereka dapat dikenal oleh masyarakat dan mempunyai banyak teman dan di sebut “ gaul ”.
Saran
Meskipun perkembangan bahsa banyak bermunculan namun alangkah lebih baik jika kita menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar terlebih apabila kita sedang berbicara dengan orang yang lebih tua, serta eksistensi remaja Please dont Copy and Paste :-) dilingkungan pergaulan nya bisa dengan cara mengembangkan kreativitas yang dimiliki tanpa menghilangkan budaya yang sudah ada sehingga di anggap lebih terhormat.
Daftar pustaka
idilmuhamadlangit.blogspot.com
iniirna.blogspot.com/2014/07/pengaruh-bahasa-alay-terhadap-eksistensi-bahasa-indonesia
Arikunto,Suharismi.2009.Manajemen Penelitian.Jakarta:Rienka Cipta
http://mocoe.wordpress.com/2010/10/06/pengaruh-bahasa-gaul-remaja-terhadap-bahasa-indonesia/
http://www.duniapsikologi.com/remaja-pengertian-dan-definisinya
http://www.slindershare.net/riskia_chandra/makalah-penggunaan-bahasa-gaul-mempengaruhi-eksistensi-bahasa-indonesia








Tidak ada komentar:

Posting Komentar