Autisme adalah suatu kelainan otak yang berpengaruh pada perkembangan
seseorang. Orang-orang yang mengalami autisme mempunyai gangguan atau
masalah dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Seorang
anak autisme mungkin akan terlihat sangat linglung, terkucil atau
terasing, mungkin mereka tidak ingin melakukan kontak mata dengan orang
lain, mungkin juga tidak berbicara atau bermain seperti yang anak lain
lakukan atau mungkin mereka mengulang-ulang gerakan dan tingkah laku
tertentu secara terus menerus dan berlebihan, lagi lagi dan lagi.
Tanda-tanda autisme dapat bervariasi dari orang ke orang. Tanda-tanda
tersebut dapat memburuk pada beberapa orang dan pada yang lainnya
tidak. Dua kategori austisme yaitu low functioning autism dan high
functioning autism. Orang-orang dapat mengatakan bahwa seseorang
mengalami low functioning autism atau high functioning autism tergantung
atas beratnya gejala-gejala dan hasil pemeriksaan IQ/ intelligence atau
tingkat kecerdasan seseorang. High functioning autism menggambarkan
jenis autisme dengan sedikit gejala berat, sementara itu low functioning
autism menggambarkan jenis autisme dengan adanya banyak gejala-gejala
berat.
Tanda-tanda umum autisme:
* Menghindari kontak langsung seperti pelukan atau kontak mata.
* Tidak menjawab panggilan atau suara lainnya.
* Tidak menjawab jika ditanya tentang namanya.
* Tidak berbicara atau menggunakan bahasa dengan benar.
* Menggelengkan/mengombang-ambingkan bolak-balik, memutar atau membenturkan kepalanya.
* Tatapan atau pandangan mata hanya pada sebagian objek, seperti pandangan pada bagian roda dari sebuah mainan mobil.
* Tidak memahami gerak isyarat tangan atau bahasa tubuh.
* Tidak berpura-pura atau bermain dengan permainan-permainan yang membuat percaya.
* Sangat perhatian dengan urutan, rutinitas/kebiasaan sehari-hari atau
ritual dan menjadi gelisah, cemas jika rutinitas tersebut berubah atau
terganggu.
* Mempunyai ekspresi wajah datar atau penggunaan suara yang monoton.
Melukai dirinya sendiri atau tidak takut akan bahaya.
Apa saja penyebab Autisme?
Dokter tidak tahu pasti apa penyebab autisme. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa penyebab autisme adalah genetik atau keturunan.
Beberapa masalah kesehatan tertentu atau lingkungan anak mungkin juga
ikut berperan menjadi sebab autisme. Dalam banyak kasus autisme,
penyebab dari autisme anak tidak pernah diketahui dengan jelas.
Laki-laki sepertinya lebih mungkin menderita autisme ketimbang anak
perempuan. Study dan pembelajaran tentang autisme masih terus dilakukan
untuk mengetahui apa penyebab autisme.
Dapatkah vaksin atau imunisasi/vaksinasi menyebabkan autisme?
Tidak bisa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
autisme dan vaksinasi atau imunisasi anak seperti imunisasi
measles/campak, mump/gondok dan vaksin rubella.
Vaksin, vaksinasi atau imunisasi merupakan bagian penting dari
kesehatan anak, Jika anda masih bingung tentang keamanan vaksin,
konsultasikan dengan dokter untuk lebih jelasnya.
Bagaimana mendiagnosa autisme?
Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang dapat mendeteksi autisme.
Autisme seringkali didiagnosa pada saat seorang bayi atau anak-anak yang
baru belajar berjalan tidak bertingkah laku sesuai dengan harapan
berdasarkan usianya. Jika dokter berpendapat bahwa anak anda adalah
penderita autisme, dokter mungkin akan menyarankan kepada anda untuk
membawa anak anda ke ahli psikiater anak atau seorang ahli spesialis
dalam bidang tersebut. Mereka mungkin akan melakukan beberapa
pemeriksaan dan test kepada anak anda untuk melihat apabila anak
menunjukkan gejala-gejala autisme.
Apabila anak anda autisme, apakah itu berarti dia mengalami retardasi mental?
Banyak anak dengan autisme juga mengalami retardasi mental, tapi ada
juga yang tidak. Sangat sulit untuk melakukan pemeriksaan pada anak
autisme. Hal tersebut dikarenakan mereka tidak memberikan respon
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Seorang ahli autisme
dapat memberikan test atau pemeriksaan khusus kepada anak anda yang akan
dapat memberitahukan kepada anda banyak informasi tentang kondisi anak
secara detail.
Beberapa anak autisme memiliki kemampuan khusus, seperti kemampuan
untuk mengerjakan soal matematika yang rumit dalam pikiran mereka. Akan
tetapi, kemampuan khusus seperti itu sangat jarang dijumpai pada anak
autistik.
Pada masa bayi, anak terlihat baik-baik saja, mengapa sekarang anak anda terlihat seperti autisme?
Kita tidak mengetahui mengapa hal itu terjadi, tapi sekitar 20 % anak
dengan autisme memperlihatkan perkembangan yang normal pada 1-2 tahun
pertama. Kemudian, bayi tersebut mengalami apa yang disebut dokter
dengan regresi. Hal ini berarti bahwa mereka kehilangan kemampuan yang
mereka punyai sebelumnya, seperti kemampuan berbicara.
Bagaimana autisme diobati?
Beberapa pengobatan untuk autisme telah tersedia. Penelitian
menunjukkan bahwa perlakuan yang sangat intensif dan terapi bahasa dapat
membantu pada beberapa anak. Tidak ada obat yang bisa mengobati autisme
itu sendiri, tapi obat-obatan bisa membantu mengatasi beberapa gejala
autisme, seperti tingkah laku agresif anak atau gejala tidak bisa tidur.
Konsultasikan dengan dokter tentang jenis-jenis pengobatan yang terbaik
pada autisme untuk buah hati anda.
Dengan terapi beberapa anak bisa meningkatkan atau memperbaiki
kondisinya pada saat mereka dewasa. Kemampuan bahasa secara individual
pada anak dan tingkat klecerdasannya secara umum mungkin membantu
memperkirakan apa yang akan terjadi dalam kasus autisme pada dirinya.
Jika anda mempunyai seorang anak autisme, apakah anda lebih mungkin mempunyai anak dengan autisme pada anak anda yang lain?
Saudara laki-laki dan perempuan dari anak autisme mempunyai
kesempatan sekitar 5 % untuk berkembangnya autisme pada diri mereka.
Sepertinya ada resiko lain yang lebih tinggi bagi saudara kandung dari
anak autisme yaitu terjadinya cacat atau ketidakmampuan lain dengan
proporsi sekitar 10-40 %, seperti ketidakmampuan dalam belajar.
Jika anda berpikir untuk memiliki anak lagi, konsultasikan dengan
dokter tentang apakah itu akan membantu anda untuk membicarakannya
dengan seorang konsultan ahli genetika.
Sindroma Asperger
Sindrom asperger adalah suatu kondisi yang sangat mirip dengan high
functioning autism. Secara khusus, orang-orang dengan sindroma asperger
mempunyai IQ yang normal dan beberapa diantaranya memperlihatkan
ketrampilan luar biasa atau ketertarikan dalam suatu area atau tempat
tertentu. Sementara itu perkembangan bahasa verbal dianggap normal,
orang-orang dengan sindrome asperger dapat mempunyai masalah menggunakan
bahasa verbal dengan benar dalam situasi sosial. Mereka mungkin juga
mengalami kesulitan berkomunikasi dengan cara-cara non verbal seperti
kontak mata, memahami dan mengerti ekspresi wajah dan penggunaan isyarat
atau bahasa tubuh. Kemampuan sosial umum seperti membangun hubungan dan
menyesuaikan situasi dan kondisi baru dapat juga di pengaruhi dengan
terapi. Bahkan, orang-orang dengan sindrome asperger dapat selalu
belajar bagaimana berhadapan dengan kesulitan-kesulitan yang mereka
hadapi melalui terapi komunikasi dan perilaku.
karakteristik anak autistik adalah adanya 6 gejala/gangguan, yaitu dalam bidang:
1. Interaksi sosial:
a. Tidak tertarik untuk bermain bersama teman atau lebih suka menyendiri
b. Tidak ada atau sedikit kontak mata, atau menghindar untuk bertatapan
c. Senang menarik-narik tangan orang lain untuk melakukan apa yang ia inginkan, misalnya bila ingin meminta minum
2. Komunikasi (bicara, bahasa dan komunikasi):
a. Perkembangan bahasa lambat atau sama sekali tidak ada.
b. Senang meniru atau membeo (echolalia); Bila senang meniru, dapat
hafal betul kata-kata atau nyanyian tersebut tanpa mengerti artinya
c. Anak tampak seperti tuli, sulit berbicara, atau pernah berbicara tapi sirna
d. Kadang kata-kata yang digunakan tidak sesuai artinya
e. Mengoceh tanpa arti berulang-ulang, dengan bahasa yang tak dapat
dimengerti orang lain; Bicara tidak dipakai untuk alat berkomunikasi
f. Sebagian dari anak ini tidak berbicara (non verbal) atau sedikit berbicara (kurang verbal) sampai usia dewasa
3. Pola bermain:
a. Tidak bermain seperti anak-anak pada umumnya
b. Senang akan benda-benda yang berputar, seperti kipas angin, gasing
c. Tidak bermain sesuai fungsi mainan, misalnya sepeda dibalik lalu rodanya di putar-putar; tidak kreatif, tidak imajinatif
d. Dapat sangat lekat dengan benda-benda tertentu yang dipegang terus dan dibawa kemana-mana.
4. Gangguan sensoris:
a. Bila mendengar suara keras langsung menutup telinga
b. Sering menggunakan indera pencium dan perasanya, seperti senang mencium-cium, menjilat mainan atau benda-benda
c. Dapat sangat sensistif terhadap sentuhan, seperti tidak suka dipeluk
d. Tidak sensitif terhadap rasa sakit dan rasa takut.
5. Perkembangan terlambat atau tidak normal:
a. Perkembangan tidak sesuai seperti pada anak normal, khususnya dalam ketrampilan sosial, komunikasi dan kognisi.
b. Dapat mempunyai perkembangan yang normal pada awalnya, kemudian
menurun atau bahkan sirna, misalnya pernah dapat bicara kemudian hilang.
6. Penampakan gejala:
a. Gejala diatas dapat mulai tampak sejak lahir atau saat masih kecil. Biasanya sebelum usia 3 tahun gejala sudah ada
b. Pada beberapa anak sekitar umur 5 – 6 tahun gejala tampak agak berkurang.
TUGAS KULIAH
Kamis, 24 Desember 2015
Jumat, 18 Desember 2015
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PESDIK
A.
Karakteristik Perkembangan Peserta Didik
Secara garis besarnya aspek-aspek perkembangan meliputi :
perkembangan fisik motorik dan otak, perkembangan kognitif, dan perkembangan
sosioemosional. Masing-masing aspek perkembangan dihubungkan dengan pendidikan
, sehingga para guru diharapkan mampu memberikan layanan pendidikan atau
menggunakan strategi pembelajaran yang relevan dengan karakteristik
perkembangan tersebut secara umum karakteristik perkembangan peserta didik
dibedakan seperti berikut :
v Karakteristik
Anak Usia Sekolah Dasar (SD)
Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk sekolah adalah 6 tahun dan
selesai pada usia 12 tahun. Kalau mengacu pada pembagian tahapan perkembangan
anak, berarti anak usia sekolah beradea dalam dua masa perkembangan, yaitu masa
kanak-kanak tengah (6-9), dan masa kanak-kanak akhir (10-12).
Menurut Havighurst, tugas perkembangan anak usia sekolah dasar
meliputi :
a.
Menguasai
keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitas fisik.
b.
Membina
hidup sehat.
c.
Belajar
bergaul dan bekerja dalam kelompok.
d.
Belajar
menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin.
e.
Belajar
membaca, menulis dan berhitung agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat.
f.
Memperoleh
sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif.
g.
Mengembangkan
kata hati, moral dan nilai-nilai.
h.
Mencapai
kemandirian pribadi.
Dalam upaya mencapai setiap tugas perkembangan tersebut, guru
dituntut untuk memberikan bantuan berupa :
a.
Menciptakan
lingkungan teman sebaya yang mengajarkan keterampilan fisik
b.
Melaksanakan
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar, bergaul dan
bekerja dengan teman sebaya, sehingga kepribadian sosialnya berkembang
c.
Mengembangkan
kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman yang konkret atau langsung
dalam membangun konsep
d.
Melaksanakan
pembelajaran yang dapat mengembangkan nilai-nilai, sehingga siswa mampu
menentukan pilihan yang stabil dan menjadi pegangan bagi dirinya.
v Karakteristik
Anak Usia Sekolah Menengah (SMP)
Terdapat sejumlah karakteristik yang menonjol pada anak usia SMP
ini, yaitu :
a.
Terjadinya
ketidakseimbangan proporsi tinggi dan berat badan
b.
Mulai
timbulnya ciri-ciri sekunder
c.
Kecenderungan
ambivalensi, antara keinginan menyendiri dengan keinginan, serta keinginan
untuk bebas dari dominasi dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang tua
d.
Senang
membandingkan kaedah-kaedah, nilai-nilai etika atau norma dengan kenyataan yang
terjadi dalam kehidupan orang dewasa
e.
Mulai
mempertanyakan secara skeptik mengenai eksistensi dan sifat kemurahan dan
keadilan Tuhan
f.
Reaksi
dan ekspresi emosi masih labil
g.
Mulai
mengembangkan standar dan harapan terhadap perilaku diri sendiri yang sesuai
dengan dunia sosial
h.
Kecenderungan
minat dan pilahan karir relatif sudah lebih jelas
Adanya karakteristik anak usia sekolah menengah yang demikian, maka
guru diharapkan untuk :
a.
Menerapkan
model pembelajaran yang memisahkan siswa pria dan wanita ketika membahas
topik-topik yang berkenaan dengan anatomi dan fisiologi
b.
Memberikan
kesempatan kepada siswa untukmenyalurkan hobi dan minatnya melalui
kegiatan-kegiatan yang positif
c.
Menerapkan
pendekatan pembelajaran yang memperhatikan perbedaan individual atau kelompok
kecil
d.
Meningkat
kerja sama dengan orang tua dan masyarakat untuk mengembangkan potensi siswa
e.
Tampil
menjadi teladan yang baik bagi siswa
f.
Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar bertanggungjawab
v Karakteristik
Anak Usia Remaja (SMP/SMA)
Masa remaja (12-21 tahun) merupakan masa peralihan antara masa
kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang dewasa. Masa remaja sering dikenal
dengan masa pencarian jati diri (ego identity). Masa remaja ditandai dengan
sejumlah karakteristik penting, yaitu :
a.
Mencapai
hubungan yang matang dengan teman sebaya
b.
Dapat
menerima dan belajar peran sosial sebagai pria atau wanita dewasa yang
dijunjung tinggi oleh masyarakat
c.
Menerima
keadaan fisik dan mampu menggunakannya secara efektif
d.
Mencapai
kemandirian emosional dan orang tua dan orang dewasa lainnya
e.
Memilioh
dan mempersiapkan karir dimasa depan sesuai dengan minat dan kemampuannya
f.
Mengembangkan
sikap positif terhadap pernikahan, hidup berkeluarga dan memiliki anak
g.
Mengembangkan
keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan sebagai warga negara
h.
Mencapai
tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial
i.
Memperoleh
seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman dalam bertingkah laku
j.
Mengembangkan
wawasan keagamaan dan meningkatkan religiusitas
Berbagai karakteristik perkembangan masa remaja tersebut, menuntut
adanya pelayanan pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat
dilakukan guru, diantaranya :
a.
Memberikan
pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi, bahaya penyimpangan
seksual dan penyalahgunaan narkotika
b.
Membantu
siswa mengembangkan sikap apresiatif terhadap postur tubuh atau kondisi dirinya
c.
Menyediakan
fasilitas yang memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan
minat dan bakatnya seperti sarana olahraga, kesenian, dan sebagainya
d.
Memberikan
pelatihan untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah dan mengambil
keputusan
e.
Melatih
siswa mengembangkan resiliensi, kemampuan bertahan dalam kondisi sulit dan
penuh godaan
f.
Menerapkan
model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk berpikir kritis, reglektif,
dan positif
g.
Membangun
siswa mengembangkan etos kerja yang tinggi dan sikap wiraswasta
h.
Memupuk
semangat keberagaman siswa melalui pembelajaran agama teruka dan lebih toleran
i.
Menjalin
hubungan yang harmonis dengan siswa, dan bersedia mendengarkan segala keluhan
dan problem yang dihadapinya
SINOPSIS BUKU TSUNAMI
Nama buku :
Tsunami
Penulis :
Walter C. Dudley dan Min Lee
Penerbit :
Pakar Raya (pakarnya pustaka)
Halaman :
245
Pada tahun 1940 an,Media di seluruh
dunia memuat topik utama tentang kejadian gelombang pasang,di Amerika Selatan
menceritakan “marimoto”,di Prancis “raz de maree”,dan di Jerman “flut-wellen”.berbagai
surat kabar dalam B.inggris bercerita tentang “gelombang pasang”. Tetapi
sekarang kita tahu bahwa gelombang-gelombang mengerikan dan mambuat kerusakan
itu ada hubunganya dengan pasang surut air laut. Gelombang-gelombang yang
demikian besar dan merusak itu oleh para ilmuwan telah disebut sebagai
“gelombang laut seismik”,tetapi secara umum para ilmuwan merujuk pada istilah
TSUNAMI.
Kata tsunami adalah kata dalam Bahasa Jepang
yang ditulis dalam dua karakter –tsu yang arti pelabuhan,dan nami yang artinya
gelombang.keduanya berarti “gelombang besar di pelabuhan”.karena gelombang ini
sering mengakibatkan kematian dan kerusakan di pelabuhan –pelabuhan dan rumah- rumah di daerah pantai.pertama
kali tsunami terjadi di Negara Jepang.penyebabnya terjadinya tsunami adalah
serangkaian gelombang yang umumnya paling sering diakibatkan oleh gerakan
gerakan dasyat di dasar laut.dalam beberapa hal tsunami menyerupai riak-riak
air yang melebar dari tempat dilemparnya batu kedalam air, namun tsunami dapat
terjadi dalam skala yang luar biasa. Gerakan di dasar laut yang menyebabkan
tsunami dapat di hasilkan oleh tiga jenis yaitu:gempa bumi,tanah longsor,dan
letusan gunung merapi.
Nama : Vianty Listiya
Maulida
Kelas : VII -F
Langganan:
Postingan (Atom)